Minggu, 10 Maret 2013

John Owen: Kemuliaan Ketaatan Kristus (2)

Sekarang, perhatikanlah kemuliaan ketaatan Kristus yang dinyatakan melalui penderitaan yang dialamiNya. Tak pernah ada orang yang sanggup mengukur dalamNya penderitaan Kristus. Kita mungkin semata-mata mempelajari bahwa Ia berada di bawah beban murka Allah, di dalam tetesan keringat darah dan berbagai siksaan, di dalam tetesan air mata dan lengkingan teriakan-teriakanNya. Atau kita mungkin sekedar mengetahui betapa Ia berdoa, bercucuran darah, mati, serta menyediakan nyawaNya sebagai tebusan dosa, "Ia terputus dari negeri orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu, Ia kena tulah" (Yes. 53:8). "O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanNya dan sungguh tak terselami jalan-jalanNya!" (Rm 11:33). Jadi betapa muliaNya Yesus Kristus dalam pandangan mata kaum tebusanNya!

Ketika Adam jatuh ke dalam dosa, maka ia dan semua keturunannya telah berdiri di depan tahta penghakiman Allah siap dibinasakan untuk selamanya di bawah murka Allah. Dalam keadaan seperti inilah, Yesus Kristus datang untuk meyakinkan orang berdosa, dengan ajakannya demikian: "Makhluk yang malang! Betapa menyedihkannya keadaanmu! Apa yang telah terjadi dengan keindahan serta kemuliaan gambar dan rupa Allah yang menurutnya engkau telah diciptakan? Engkau sekarang lebih menyerupai setan, dan lebih buruk lagi, penderitaan kekal telah menantimu. Namun lihatlah sekali lagi; pandanglah Aku! Aku akan meletakkan Diriku di tempatmu. Aku akan menanggung beban kesalahan maupun penghukuman yang seharusnya telah membenamkan engkau ke neraka untuk selamanya. Aku akan sementara mengambil alih kutukan atasmu, supaya engkau dapat memperoleh suatu berkat yang kekal".

Mari kita melihat kemuliaan yang dinyatakan oleh Injil: Yesus Kristus disalibkan di depan mata kita (lihat Gal. 3:1). Pengertian kita tentang Alkitab hanyalah sejauh penglihatan kita akan penderitaan serta kemuliaan Kristus. Hikmat dunia tidak akan dapat melihat apapun selain kebodohan. Sebagaimana dikatakan Paulus, "jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah" (2 Kor. 4:3-4).

(dari buku "Kemuliaan Kristus")