Rabu, 11 September 2013

G. J. Baan: Alkitab Bicara Dosa Dulu Baru Anugerah (1)

Banyak bagian Alkitab membicarakan anugerah Allah yang memulihkan di dalam Kristus, hanya setelah membahas dosa-dosa dan kerusakan manusia. Urutan ini juga diperhatikan dalam Pengakuan Iman Reformasi, yang beberapa di antaranya sudah disebutkan sebelumnya. Roh Kudus mengerjakan pemulihan ini di dalam hati umat Allah ketika mereka bertobat dan ditebus melalui anugerah Allah. Oleh karena itu, urutan dosa - anugerah merupakan hakekat dan kekhasan ajaran Reformasi.

Mengapa demikian? Beberapa alasan sebagai berikut mungkin cukup dapat menjelaskannya.

Di banyak perkumpulan dan gereja Injili bebas serta Karismatik, anugerah Allah terlalu ditekankan sedemikian rupa sehingga keberdosaan dan kerusakan manusia dikesampingkan. Rupa-rupanya, bagi mereka masalah keberdosaan dan kerusakan manusia tidak dapat dan tidak boleh mendapatkan banyak perhatian. Pada umumnya, mereka terlalu sering dan terlalu cepat mengandalkan anugerah Allah yang menyelamatkan dan dengan demikian seringkali segi keberdosaan dan kebersalahan manusia hanya ditempatkan sebagai latar belakang.

Hal ini bertentangan dengan gereja-gereja Reformasi dan doktrinnya. Misalnya, pada waktu menyampaikan Injil keselamatan dan penebusan melalui Yesus Kristus, gereja-gereja Reformasi percaya bahwa manusia bersifat duniawi (yaitu belum diperbarui). Secara asali, manusia itu berdosa, rusak, najis, dan tidak mampu melakukan apapun yang baik. Ini jelas bahwa jika ada penebusan, maka penebusan ini sangat penting dan sangat dibutuhkan, sebab seandainya manusia tidak berdosa, tidak jahat dan tidak najis, lantas apa pentingnya penebusan? Justru di dalam kalangan Injili bebas dan Karismatik, inilah kuasa Injil diremehkan, karena dosa jarang disebutkan (walaupun sebenarnya kita justru harus dibebaskan dari dosa).

bersambung...

(dikutip dari buku "TULIP" [Surabaya: Momentum])