Jumat, 06 September 2013

John Piper: Kefasihan Alkitab

Apakah Alkitab itu fasih? Yang memperumit pertanyaan ini adalah: kebanyakan pakar Alkitab di sepanjang sejarah telah memberi perhatian pada kenyataan bahwa Alkitab itu sendiri memiliki bagian-bagian yang fasih. Sebagai contoh, John Calvin mengatakan, "Mari kita perhatikan gaya Yesaya, yang tidak hanya murni dan anggun, tetapi juga dihiasi dengan seni yang tinggi - dari situ kita dapat belajar bahwa mungkin kefasihan merupakan pelayanan yang besar kepada iman".

Begitu juga perhatikan kata penyair John Donne: "Dalam menuliskan Kitab Suci, Roh Kudus menyenangkan diriNya sendiri bukan hanya dnegan kesantunan, tetapi juga dengan kehalusan, harmoni, dan melodi bahasa: dengan tingginya metafora dan gambaran-gambaran lain, yang mungkin akan memberi kesan yang lebih dalam bagi para pembacanya". Dengan kata lain, Donne mengatakan bahwa ada kefasihan bahasa dalam Alkitab, dan sebagian dari dampak teks itu terhadap para pembaca disebabkan oleh kefasihan ini.
....
Saya menyimpulkan bahwa [Calvin dan Donne] itu benar. Alkitab berisi semua bentuk gaya bahasa untuk menambah dampak pada bahasanya: akrostik, aliterasi, analogi, antropomorfisme, asonansi, irama, kiasme, konsonansi, dialog, hiperbola, ironi, metafora, matra, onomatope, paradoks, paralelisme, pengulangan, rima, sindiran, kiasan - semuanya ada di sana dan masih banyak lagi.

(dari buku "Kuasa Kata-Kata dan Keajaiban Allah" [Surabaya: Momentum])