Untuk memuji Allah atas perhatianNya terhadap umatNya sepanjang waktu, dan terhadap kita semasa hidup kita (ay. 1): 'Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami' atau 'tempat tinggal, tempat perlindungan' atau 'pertolongan turun temurun'. Sekarang, ketika perbuatan mereka membuat Allah tidak senang, dan mengancam untuk meninggalkan mereka, mereka pun memohon kebaikan yang dulu pernah ditunjukkanNya kepada nenek moyang mereka. Bagi para bapa leluhur mereka yang tinggal di dalam kemah suci, Kanaan merupakan negeri ziarah. Namun, ketika itu mereka tinggal bersama Allah.
Kemanapun mereka pergi mereka merasa nyaman dan tenteram di dalam Dia. Selama bertahun-tahun Mesir merupakan negeri perhambaan bagi mereka. Namun, bahkan di masa itu pun Allah adalah tempat perlindungan mereka. Di dalam Dia, umat yang tertindas dan malang itu tetap hidup dan terpelihara. Perhatikanlah, orang-orang percaya sejati merasa seperti di rumah sendiri saat berada di dalam Allah. Itulah penghiburan mereka berkenaan dengan semua kerja keras dan penderitaan yang mereka alami di dunia ini. Di dalam Dia kita dapat beristirahat dan berlindung seperti di dalam tempat tinggal kita sendiri.
(dari "Kitab Mazmur 51-100" [Surabaya: Momentum])