Senin, 23 September 2013

John Piper: Rendah Hati = Konfirmasi Kebenaran & Mengasihi Kristus

Kerendahan hati mengkonfirmasi kebenaran bukan demi memperbesar ego melalui kontrol atau kemenangan dalam perdebatan melainkan demi melayani Kristus dan mengasihi musuh.

"Kasih... bersukacita karena kebenaran" (1 Kor. 13:6). "Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang... Janganlah kamu takut" (Mat. 10:27-28). "Sebab bukan diri kami yang kami beritakan tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus" (2 Kor. 4:5).

Jika kebenaran itu berharga, maka itu merupakan bagian penting dari kasih. Dan jika kebenaran merupakan instrumen bagi penyelamatan dan pengudusan dan pemeliharaan dan kemerdekaan dan sukacita, maka membicarakan kebenaran merupakan bagian mendasar dari kasih. "Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yoh. 8:32). "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran" (Yoh. 17:17). "(Orang-Orang) binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka" (2 Tes. 2:10).

Maka, membicarakan kebenaran merupakan pelayanan kepada Kristus dan manifestasi kasih kepada sesama, bahkan sekalipun mereka menganggap diri mereka musuh anda. Ini paling jelas dalam konteks penginjilan, di mana Anda dituduh arogan karena memberitakan Injil kepada kaum Muslim  atau Yahudi atau Buddhis. Ini selalu benar pada masa lampau dalam konteks ladang misi, dan benar pula pada masa kini dalam konteks pusat-pusat keramaian di Amerika yang masyarakatnya lebih dari sekedar toleran itu, di tempat di mana relativisme bukan lagi bermakna bahwa, penegasan Anda atas kebenaran, tidak lebih sah daripada penegasan saya; namun sekarang lebih berarti bahwa, Anda tidak boleh menegaskan bahwa Anda telah berkata benar. Jika tidak demikian, Anda akan dituduh paling bagus, sebagai arogan dan paling buruk sebagai pelaku kejahatan melalui penyebaran rasa permusuhan...

Kita perlu saling mengingatkan bahwa menyampaikan berita Injil itu bukanlah tindakan arogan tetapi justru penuh kasih.

(dari buku "Brothers, We Are Not Professionals" [Bandung: Pionir Jaya])