Mazmur 90:12: "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."
"Tuhan, berilah kami anugerah sepantasnya untuk dapat mengingat betapa sedikitnya hari-hari itu, dan betapa singkatnya hidup yang kami jalani di dunia ini". Perhatikanlah:
Pertama, sungguh merupakan keahlian yang luar biasa untuk dapat mengingat hari-hari kita dengan benar sehingga kita tidak keliru menghitung seperti orang yang menyangka masih akan berumur panjang tetapi malam itu juga nyawanya diambil. Kita harus senantiasa menjalani kehidupan dengan memperhitungkan betapa singkat dan tidak pastinya hidup ini, serta betapa semakin dekatnya kematian dan kekekalan. Kita juga harus menghitung hari-hari kita untuk dibandingkan dengan pekerjaan yang telah kita lakukan, memperhatikannya dengan ketekunan yang ditingkatkan seperti orang yang tidak punya waktu lagi untuk bermalas-malasan.
Kedua, orang-orang yang mampu menghitungnya harus berdoa untuk memperoleh pengajaran ilahi. Mereka harus datang kepada Allah memohon kepadaNya untuk mengajarkannya melalui RohNya, memampukan mereka untuk mengingat dan memberi mereka pemahaman yang baik.
Ketiga, kita telah menghitung hari-hari kita demi tujuan yang baik apabila hati kita kemudian tertuju dan terlibat dengan hikmat sejati, yakni menjalani kesalehan dengan sungguh. Hidup beragama berarti hidup dengan bijaksana. Ini adalah hal yang perlu kita terapkan di dalam hati yang membutuhkan dan layak menerima penerapan yang ketat. Sering memikirkan ketidakpastian kelangsungan hidup kita di dunia dan menyadari kepastian bahwa kita akan dipindahkan dari sini, akan sangat membantu.
(dari buku "Kitab Mazmur 51-100" [Surabaya: Momentum])