Kedua, Alkitab berulang kali menyebutkan urutan ini dalam pekerjaan Roh Kudus. 'Orang-orang berdosa' dipertobatkan, 'orang-orang fasik' diperdamaikan dengan Allah, 'orang-orang yang tidak benar' dibenarkan. Bayangkan saja Manasye yang suka membunuh, Rahab yang suka berzinah, Paulus yang suka mendendam, Lewi yang suka menipu dan orang-orang lainnya. Kuasa dosa itu sendiri di dalam hidup mereka, yang darinya mereka tidak pernah mampu membebaskan diri mereka sendiri, memberikan kesaksian tentang kuasa anugerah yang menaklukkan segala sesuatu. Justru karena keberdosaan inilah anugerah Allah dimuliakan sepenuh-penuhnya.
Ketiga, jika anugerah Allah bekerja di dalam hati seseorang maka ia sungguh-sungguh merasakannya. Tuhan bebas memilih bekerja dalam hati anak-anakNya dengan caraNya sendiri, tetapi biasanya Allah pertama-pertama meyakinkan manusia akan keadaannya yang jahat, rusak dan penuh dosa. Dengan cara ini, ada ruang yang tersedia bagi anugerah Allah, yang bisa didapatkan di dalam Yesus Kristus. Pada saat itulah anugerah ini sangat dihargai dan mulai bersinar seperti mutiara di dalam kehidupan orang-orang berdosa yang sudah diselamatkan.
(dari buku "TULIP" [Surabaya: Momentum])