Kamis, 05 September 2013

Matthew Henry: Berjaga-Jagalah Terhadap Ketamakan

Luk 12:15  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Apa yang harus diwaspadai itu (ay. 15): 'berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan'; 'horate' - awasilah dirimu, jagalah hatimu baik-baik, jangan sampai sikap tamak merasuki hatimu itu dan 'phylassesthe' - peliharalah dirimu, balutlah hatimu rapat-rapat, agar jangan sampai ketamakan menguasai dan memerintah di sana. Ketamakan adalah dosa yang harus terus kita waspadai, dan oleh sebab itu kita harus sering diperingatkan.

Alasan mengapa kita harus waspada terhadap ketamakan: karena hidup manusia tidak tergantung pada kekayaan yang dimilikinya. Artinya 'kebahagiaan dan kesenangan kita tidak tergantung pada kepemilikan atas kekayaan yang melimpah di dunia ini'.

Tidak diragukan lagi, kehidupan jiwa tidak tergantung pada kekayaan itu, dan jiwa adalah manusia itu sendiri. Harta benda duniawi tidak akan cocok dengan sifat jiwa, tidak bisa memenuhi kebutuhannya, tidak memuaskan keinginannya, dan juga tidak berlangsung lama seperti jiwa.

Bahkan kehidupan tubuh dan kebahagiaannya pun tidak terletak pada kelimpahan harta benda duniawi tersebut, karena banyak orang yang hanya mempunyai sedikit kekayaan duniawi namun hidup dengan sangat tenang dan puas, dan dapat melalui dunia ini dengan nyaman. (Lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu tambun dengan kebencian). Sebaliknya banyak orang yang mempunyai banyak hartadi dunia ini namun hidup mereka menyedihkan. Mereka memiliki harta berlimpah-limpah namun tidak dapat menikmatinya; mata mereka tidak puas dengan kekayaan (Pkh. 4:8). Banyak orang yang memiliki harta berlimpah namun selalu merasa tidak puas dan gusar, seperti Ahab dan Haman. Jadi apa gunanya kelimpahan harta itu bagi mereka?

(dari "Injil Lukas 1-12" [Surabaya: Momentum])