Allah sedang menyingkapkan rencanaNya di dalam sejarah. Paham ini tampak nyata terutama di dalam apa yang disebut sebagai "sejarah suci" atau "sejarah kudus". Yang dimaksud dengan "sejarah suci" adalah sejarah penebusan, yaitu penebusan Allah atas umatNya melalui Yesus Kristus. Penebusan yang berakar di dalam janji, tipologi, dan perayaan-perayaan di dalam PL telah tergenapi di dalam kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus; akan mencapai penggenapan akhirnya di dalam langit dan bumi yang baru, yang masih akan digenapi pada masa akan datang.
Dengan kata lain, penebusan memiliki dimensi sejarah. Penebusan melibatkan sejarah umat manusia, sejarah sebuah bangsa (Israel), sejarah satu Pribadi (Yesus dari Nazaret) dan sejarah sebuah gerakan (permulaan dan tahun-tahun awal gereja). Sejarah-sejarah tersebut merupakan pernyataan diri Allah: sejarah-sejarah itu menyingkapkan rencana penebusanNya atas umat manusia.
Segala peristiwa di dalam "sejarah suci" ini disingkapkan oleh Allah sebelum Alkitab tersusun secara lengkap. Seseorang bahkan dapat berkata bahwa Allah menyatakan diriNya kepada manusia terutama melalui peristiwa-peristiwa sejarah - peristiwa-peristiwa seperti keluaran, menyeberangi sungai Yordan, kembali dari pembuangan, kelahiran Yesus Kristus, dan pencurahan Roh Kudus.
Namun demikian, sebagaimana ditegaskan oleh George Ladd, "Peristiwa-peristiwa ini... tidak dengan sendirinya dapat dipahami. Mereka membutuhkan firman Allah untuk menafsirkan sifat pewahyuan dari tindakan-tindakan Allah tersebut".
(dari buku "Alkitab dan Akhir Zaman").