Senin, 05 November 2012

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Kesetiaan & Kelemahlembutan

Kesetiaan bukanlah ketaatan kepada sesuatu yang tidak ada dasarnya. Kesetiaan adalah satu kesungguhan untuk tetap jujur dan terus menerus bertanggung jawab di hadapan kebenaran dan berpegang pada kebenaran. Orang setia seperti ini adalah orang yang sangat tinggi wataknya. Selalu konsisten. Istilah faith, fide, iman, pistis, memiliki arti yang sama yaitu kesetiaan kepada yang asli, atau kesetiaan kepada yang harus kita patuhi. Kesetiaan dimanifestasikan dengan melaksanakan apa yang sudah dijanjikan.

Orang Jepang adalah orang yang paling lembut. Seharusnya mereka yang hidupnya paling harmonis. Tetapi banyak orang Jepang yang mati bunuh diri. Orang Jepang yang sakit jiwa juga banyak. Kelembutan hasil kebudayaan tidak dapat disejajarkan dengan buah Roh Kudus. Kalau Roh Kudus memimpin kita kepada sikap yang keras mak sikap keras kitapun tetap merupakan kelembutan. Kelembutan juga dapat dimaksudkan dengan hal lahiriah tetapi bukan kompromi. Yesus lembut tetapi tidak lembah. Waktu kita berdosa, kita lemah tetapi tidak lembut.

Hidup yang lembut berarti hidup yang taat yang bisa diolah oleh Tuhan. Waktu kita bersedia taat kepada pimpinan Roh Kudus, itu berarti lembut. Lemah brarti tidak mempunyai kekuatan tapi lembut berarti mempunyai kekuatan utuk menaklukkan diri kepada pimpinan Tuhan. Kelembutan berlawanan dengan kelemahan.

Pohon yang banyak berbuah mempunyai carang yang turun. Pohon yang berbuah sedikit mempunyai cara yang naik. Begitu banyak orang kelihatan bagus dan tinggi tetapi belum berbuah. Jika suatu ranting sudah berbuah, dengan sendirinya ranting itu akan menunduk.

(dari buku "Hidup Kristen Yang Berbuah")