Banyak pendeta dan majelis bermimpi mempunyai gedung yang besar, yang hebat sambil melupakan hal-hal esensial dari gereja.
Gedung diperlukan sebagai sarana penunjang untuk mencapai visi. Memang tanpa gedung yang memadai, banyak kegiatan menjadi terhambat. Alangkah baiknya jika sebuah gereja mempunyai gedung sendiri yang mencukupi kebutuhan pembinaan dan pelayanan di dalamnya.
Meskipun demikian, gereja tidak boleh kehilangan fokus. Jangan dengan adanya gedung, para pendeta dan majelis mulai mencuri kemuliaan Tuhan dengan gedung yang megah. Akibatnya, Tuhan "kapok" sehingga tidak mau memakai gereja itu dan kaki diannya dicabut (baca Wahyu 2:1 dst tentang gereja Efesus). Kaki dian justru dipindahkan ke gereja yang tidak mempunyai gedung yang hidup bergantung kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan.
Banyak gereja, sebelum ada gedung banyak berdoa dan bergantung kepada Tuhan. Setelah ada gedung, mulai malas berdoa dan tidak lagi bergantung kepada Tuhan. Sebelum ada gedung, giat berdoa supaya Tuhan menyediakan gedung baru. Jadi bisa-bisa Tuhan dimanipulasi hanya untuk ada gedung.
Banyak pendeta dan majelis sibuk dengan pemeliharaan gedung gereja yang baru sehingga tidak lagi sibuk memberitakan Injil dan tidak lagi sibuk mencari jiwa.
Yang paling bahaya adalah di dalam gedung yang besar, Tuhan tidak lagi hadir, isi hatiNya tidak disampaikan dan ajaran yang benar tidak lagi diberitakan.
Hal-hal inilah yang harus diwaspadai.