Akan tetapi gambar dan rupa Allah tidak hanya terbatas pada pengetahuan, kebenaran dan kesucian asli yang hilang dalam dosa, tetapi juga mencakup elemen-elemen yang menjadi milik natur konstitusional manusia. Elemen-elemen itu menjadi milik manusia sebagai manusia, seperti misalnya kekuatan intelektual, perasaan natural dan kebebasan moral. Karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah maka manusia memiliki natur rasional dan moral yang tidak hilang oleh dosa dan yang tidak mungkin hilang tanpa berhenti sebagai manusia.
Bagian dari gambar dan rupa Allah ini memang tercemari oleh dosa, tetapi masih tetap tinggal dalam diri manusia bahkan juga setelah kejatuhannya dalam dosa. Kita perhatikan bahwa manusia setelah kejatuhannya dalam dosa, tanpa kita perhatikan keadaan spiritualnya, masih tetap disebut sebagai gambar dan rupa Allah dalam Kej. 9:6; 1 Kor. 11:7; Yak. 3:9.
Kejahatan pembunuhan adalah suatu kesalahan besar karena si pembunuh menyerang gambar dan rupa Allah. Berdasarkan ayat-ayat ini kita tidak boleh berkata bahwa manusia sepenuhnya kehilangan gambar dan rupa Allah.