Menjadi seorang pelayan Injil bukanlah berdasarkan kemauan diri, bukan berdasarkan daya tarik profesi pelayanan; bukan pula berdasarkan panggilan manusia, melainkan berdasarkan rencana Allah dan panggilanNya bagi bagi pribadi-pribadi yang telah ditetapkanNya. Dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, kita melihat prinsip yang sama. Para nabi dan para rasul semua mempunyai kejelasan panggilan Tuhan. Hanya mereka yang memiliki panggilan Tuhan dengan jelas tidak mudah putus asa dan tidak mau berkompromi kepada kesulitan atau takluk kepada musuh Injil.
Tuhan berkata, "Aku tidak pernah menyesali kasih karunia dan panggilanNya" (Rm 11:29). Mari kita berpegang kepada panggilanNya yang memberi kekuatan kepada kita untuk menyelesaikan pelayanan kita, karena Dia adalah Tuhan yang tidak berubah. Panggilan Allah selalu tiba kepada seseorang dengan cara yang berbeda. Hal ini adalah berdasarkan kekayaan hikmat dan pengetahuan Allah yang tidak terbatas akan kebutuhan setiap orang yang sangat berbeda.
Pertama, panggilan Allah berdasarkan rencana kekalNya. Paulus berkata, "Tuhanlah yang telah memanggil aku sejak di dalam rahim ibu". Allah yang merencanakan dan melaksanakan panggilan itu sebelum manusia mengetahui, mendengar dan mentaatiNya. Tugas seorang Kristen adalah sungguh-sungguh mencari kehendak Allah dengan kerendahan hati serta penuh ketaatan sampai pimpinan Tuhan dinyatakan kepada mereka.