Waktu mengalami puber kedua, ia mulai sadar dengan satu tanda alam bahwa ia bukan lagi orang muda. Kalau itu sudah menyadarkan dia bahwa dia menuju suatu masa yang paling akhir dan tidak mempunyai saing dengan anak muda, di situ muncul bahaya karena kecemasan padanya. Dan ia akan mau menguasai suaminya secara ketat agar tidak lepas. Tetapi itu justru mendatangkan problema.
Saya tidak akan memperdalam pembahasan ini, karena ini adalah lingkup bahasan yang sangat besar. Kita memerlukan cinta dan kuasa Tuhan untuk memelihara kebahagiaan keluarga kita. Sebagai manusia, tidak ada satu orang pun yang bisa melepaskan diri dari pada godaan-godaan pencobaan, namun satu hal yang menjadi dasar dan kompas yang sangat penting ialah: takut akan Allah.
Berbahagialah mereka yang takut akan Allah karena di situ Tuhan akan memberikan kekuatan yang lebih dari pada kekuatan pendidikan, moral dan agama apapun, karena Allah sendiri berpusat dan bertahta dan memberikan kompashidup pada orang itu. Di dalam keadaan bagaimanapun ia akan mengetahui, bahwa ia adalah milik Tuhan, segala krisis bisa ia selesaikan bersama Tuhan, dan tangannya akan memegang tangan Tuhan dengan baik sehingga ia melewati kesulitan-kesulitan dan mengatasi segala pencobaan yang berusaha merusak keluarganya.
(dari buku "Keluarga Bahagia").