Di dalam membangun sebuah doktrin, maka kita perlu mendapatkan ayat-ayat Alkitab yang menyatakan doktrin tersebut. Alkitab adalah otoritas tunggal dan terutama dalam membangun doktrin. Buku-buku teologi digunakan sepanjang buku-buku tersebut membicarakan ayat-ayat Alkitab dengan konsisten dan tepat. Tidak semua buku teologi itu benar. Perlu berhati-hati.
Puji Tuhan, doktrin-doktrin yang penting pasti mempunyai beberapa ayat langsung dalam Alkitab. Misalnya, ada 3 ayat yang menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya Juruselamat yakni Yohanes 14:6, Kisah Para Rasul 4:12 dan 1 Timotius 2:5.
Di dalam membangun doktrin, perlu memperhatikan ayat-ayat yang menjadi dasar utama bagi sebuah doktrin. Misalnya, doktrin manusia harus dimulai dari Kejadian 1-3: manusia sebagai gambar Allah, dicipta untuk memuliakan Allah dengan mengembangkan alam. Namun sayangnya, manusia telah jatuh dalam dosa. Contoh lain, doktrin Roh Kudus harus dimulai dari Yohanes 14-16 di mana Tuhan Yesus sendiri menyatakan dengan jelas siapa dan apa pekerjaan Roh Kudus. Dalam ketiga pasal penting tersebut, Tuhan Yesus tiga kali menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Roh Kebenaran.
Ayat-ayat yang dipakai sebagai dasar doktrin, harus diuji apakah memang ayat tersebut berbicara demikian. Tidak boleh ada pemaksaan konsep seolah-olah ayat-ayat tersebut berbicara demikian. Biarkan ayat-ayat tersebut berbicara apa adanya.
Sebuah doktrin dibangun bukan hanya berdasarkan satu dua ayat tetapi perlu memperhatikan prinsip total seluruh Alkitab. Artinya, juga memperhatikan ayat-ayat yang ada dalam kitab-kitab yang lain. Berhati-hati membangun doktrin dari ayat-ayat yang tidak jelas atau yang sulit ditafsirkan, atau dari bagian-bagian yang tidak berbicara secara eksplisit.
Khotbah-khotbah Tuhan Yesus seperti Khotbah di Bukit dan Khotbah Akhir Zaman serta Surat-Surat mulai dari Roma hingga Yudas, merupakan bagian-bagian yang penting dalam membangun doktrin.