Yeremia bergumul dengan panggilanya yang begitu sulit untuk menyatakan peringatan dan penghakiman Tuhan kepada bangsa yang bebal:
Celaka aku, ya ibuku, bahwa engkau melahirkan aku, seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri. Aku bukan orang yang menghutangkan ataupun orang yang berhutang kepada siapapun, tetapi mereka semuanya mengutuki aku (10).
Sungguh, ya TUHAN, aku telah melayani Engkau dengan sebaik-baiknya, dan telah membela musuh di depanMu pada masa kecelakaannya dan kesesakannya (11).
Engkau mengetahuinya; ya TUHAN, ingatlah aku dan perhatikanlah aku, lakukanlah pembalasan untukku terhadap orang-orang yang mengejar aku. Janganlah membiarkan aku diambil, karena panjang sabarMu, ketahuilah bagaimana aku menanggung celaan oleh karena Engkau! (15)
Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataanMu, maka aku menikmatinya; firmanMu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab namaMu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam (16).
Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tanganMu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram (17).
Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai (18).
[Jawaban TUHAN] Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dan tembaga; mereka akan memerangi engkau tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN (20).