Kita juga dapat melepaskan pemikiran-pemikiran kita dari bumi ini dengan segala kebodohan, dosa dan penderitaanya serta mengarahkan ke sorga dengan segala kemuliaannya. Di sana orang-orang kudus dan para malaikat hidup kekal di hadirat Allah dan tidak mengenal emosi apapun selain sukacita dan kasih.
Selanjutnya kita pikirkan bagaimana Anak Allah meninggalkan tempat yang indah itu untuk datang ke dalam dunia ini, untuk hidup dan mati di dunia agar Ia bisa memberikan kepada kita sukacita yang sama seperti yang mereka alami di sorga. Pikirkanlah bagaimana Ia menghadapi sakitnya kematian dan membuka kerajaan Sorga bagi semua orang yang percaya. Ia telah duduk di sebelah kanan Yang Mahamulia di tempat yang tinggi dan bahkan sekrang sedang berdoa bagi kita. Setiap hari Ia mengirim kuasa Roh KudusNya di atas gerejaNya. Roh itu seperti matahari yagn menjangkau kita dengan cahaya dan kehangatan.
Memikirkan kebenaran Allah secara serius dan berulang-ulang merupakan cara terbaik untuk menghasilkan iman yang hidup. Iman yang hidup merupakan landasan kekristenan dan akar dari kehidupan ilahi dalam jiwa manusia.
Untuk membuat hati kita menyala-nyala dengan kasih Allah, kita harus memikirkan keagungan kemuliaan Allah dan kasihNya bagi kita.