Keenam, Ketika seseorang lebih senang membaca, berbicara atau mendengar
tentang hal-hal duniawi ketimbang tentang hal-hal surgawi.
Ketujuh, Ketika seseorang lebih senang berada dalam perkumpulan kedagingan
ketimbang berada dalam persekutuan orang percaya, di mana mereka
belajar bersyukur kepada Penciptanya.
Kedelapan, Ketika seseorang berpikir bahwa tempat yang paling baik untuk hidup
dan bekerja adalah di tempat di mana kedagingannya dipuaskan. Mereka
lebih senang berada di tempat di mana segala sesuatu diperoleh
dengan mudah, dan tubuh tidak kekurangan sesuatu apapun, ketimbang
di tempat di mana segala sesuatu tersedia bagi jiwa.
Kesembilan, Ketika seseorang lebih banyak menyediakan uang untuk memuaskan
tubuhnya ketimbang menyenangkan Allah.
(terjemahan bebas dan parafrase oleh penulis)