Aturan pertama adalah hormat. Digerakkan oleh keagungan Allah, kita berdoa dengan pemikiran yang cermat dan ibadah yang dalam. Kesungguhan jiwa, ketulusan hati dan kesederhanaan yang murni adalah retorika terbaik yang dapat kita bawa kepada Allah. Doa-doa kita harus keluar dari pikiran yang bersikap baik dan sungguh-sungguh dan jangan hanya dilakukan dengan mulut tetapi juga datang dari dasar hati kita.
Aturan kedua, pertobatan dan rasa membutuhkan. Doa yang menurut hukum menuntut pertobatan kita. Doa yang tulus dan sungguh-sungguh lebih dahulu keluar dari perasaan membutuhkan kita.
Aturan ketiga adalah kerendahan hati.
Aturan keempat adalah pengharapan yang pasti. Kita didorong untuk berdoa dengan suatu pengharapan yang pasti bahwa doa kita akan dijawab. Kita jangan memprovokasi Allah dengna meminta berkat-berkat yang tidak kita harapkan. Jika kita mau berdoa dengan berhasil, kita harus menggenggam dengan kedua tangan kepastian untuk memperoleh apa yang kita minta ini.