Ketiga, perubahan keadaan manusia yang sesungguhnya juga tercermin dalam kesadaran dirinya. Mula-mula ada suatu kesadaran dalam kekotoran, yang kemudian terungkap dalam rasa malu dan juga terlihat dalam hal bagaimana Adam menutupi ketelanjangannya. Dan kemudian ada kesadaran tentang rasa bersalah yang terlihat dalam rasa takut kepada Allah.
Keempat, bukan saja kematian rohani, tetapi kematian jasmani juga disebabkan oleh dosa manusia yang pertama ini. Dari suatu keadaan 'posse non mori' (bisa tidak mati) turun menjadi 'non posse non mori' (tidak bisa tidak mati). Setelah berdosa maka manusia harus kembali kepada debu dari mana ia diambil (Kej. 3:19). Paulus mengatakan bahwa oleh karena satu orang maka dosa masuk ke dalam dunia dan terus diturunkan pada semua manusia (Rom 5:12) dan upah dosa adalah maut (Rom 6:33).
Kelima, perubahan ini juga menghasilkan perubahan tempat tinggal yang penting. Manusia diusir dari Taman Eden sebab taman itu melambangkan persekutuan yang dekat dengan Allah dan juga lambang dari hiudp yang penuh dan berkat yang sedemikian besar yang disediakan bagi manusia, jika ia tetap teguh berpegang pada Allah. Ia diusir dari pohon kehidupan karena pohon itu adalah lambang yang dijanjikan dalam perjanjian kerja
(dari buku "Teologi Sistematika: Doktrin Manusia").