Dan sudah lupakah kamu akan nasehat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putusasa apabila engkau diperingatkanNya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak" (Ibr. 12:5-6).
Jika kamu harus menanggung ganjaran: Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang (Ibr. 12:7-8).
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus (2 Tim. 3:15).
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya, tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya (Ams. 13:24).
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Ams. 4:23).
Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasiNya. Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karnea tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat (Ams. 5:21-23).
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian (Ams. 9:10).
Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat (Ams. 10:17).
Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu (Ams. 17:2).
Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya (Ams. 19:18)