Sabtu, 27 Juli 2013

Pdt. Stephen Tong: Abad 20: Abad Yang Bodoh (1)

Abad ke 20 ini saya sebut sebagai abad yang sangat bodoh, 'a very stupid century'. Saya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan ini sebelum menganalisa kepada paruh terakhir abad ini. Abad ke 20 dianggap oleh umum sebagai abad yang paling maju. Seperti yang kita lihat, perkembangan teknologi dan ilmu amat maju dengan pesat, lebih luas, lebih mendalam, dan lebih kongkret dalam 94 tahun terakhir ini.

Di sepanjang sejarah sejak abad masehi sampai akhir abad 19, perkembangan teknologi dan ilmu tidak bisa dibandingkan dnegan 94 tahun terakhir ini. Kalau mata kita hanya tertuju kepada fenomena ini, kita akan tertipu dan tidak dapat melihat kepada esensi yang lebih dalam. Orang yang ditipu secara fenomena, hanya melihat lahiriah belaka. Orang yang bijak mau menembus ke dalam esensi yang sesungguhnya.

Abad ke 20 dimulai dengan optimisme yang naif dan diakhiri dengan optimisme yang naif pula. Pada awal abad 20, manusia sedang bermimpi dan membayangkan hari depan yang cerah dan kesuksesan yang mungkin dicapai manusia melalui potensi yang ada pada dirinya. Tetapi apa yang diimpikan itu di dalam beberapa belas tahun kemudian mulai disadari terlalu naif. Mengapa demikian? Sebab waktu itu manusia sedang menaruh pengharapan yang begitu besar terhadap ideologi-ideologi yang diajarkan pada abad ke 19.

Di dalam sejarah filsafat, abad ke 19 disebut sebagai 'the age of ideology' dan abad ke 20 disebut sebagai 'the age of analysis'. Abad Iman, Abad Kepercayaan, Abad Rasio, Abad Pencerahan, Abad Ideologi, dan Abad Analisa. Tetapi saya lebih suka mengatakan bahwa abad di mana kita hidup sekarang ini bukan abad analisa melainkan abad yang bodoh.

bersambung...

(dari buku "Perjuangan Menantang Zaman" [Jakarta: Reformed Institute Press, 2000])