Manusia kerap kali tidak senang kepada peringatan, sebab peringatan seolah menginterupsi atau mengganggu kenyamanan. Bahkan lebih tepat lagi dapat dikatakan bahwa peringatan tidak disenangi karena seolah-olah membatasi kesenangan.
Perhatikanlah firman Tuhan dalam Amsal 6:23: "Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan".
Teguran yang mendidik disebut sebagai jalan kehidupan. Bahasa saya, peringatan dan teguran adalah pelindung kehidupan. Justru oleh teguran dan peringatanlah yang meskipun tidak enak, hidup kita dilindungi dari kehancuran.
Teguran dan peringatan mirip seperti rambu-rambu lalu lintas. Kalau kita mengemudikan kendaraan bermotor di jalanan yang asing sama sekali bagi kita, kita sangat memerlukan rambu-rambu lalu lintas. Misalnya, ketika ada tikungan tajam, rambu memperingatkan kita untuk mengurangi kecepatan. Kalau tidak ada rambu atau kita tidak menghiraukan rambu maka kita akan kecelakaan.
Bersyukur kepada Tuhan untuk peringatan-peringatan yang Tuhan sediakan untuk melindungi kita dari kehancuran. Beberapa peringatan yang perlu kita perhatikan antara lain:
Pertama, peringatan firman Tuhan dalam Alkitab.
Kedua, peringatan Roh Kudus yang mengingatkan firman Tuhan dalam hati kita.
Ketiga, peringatan firman Tuhan melalui khotbah yang didengar, dilihat atau dibaca.
Keempat, peringatan hati nurani yang suci.
Kelima, peringatan dari orang-orang sekitar kita yang sesuai dengan prinsip firman Tuhan, antara lain dari suami/istri, orang tua/ anak, teman dekat, rekan kerja dan seterusnya.
Setiap peringatan meskipun tidak enak, mari kita dengarkan dengan seksama, dan kita renungkan. Anggap saja peringatan sebagai ekspresi cinta kasih Tuhan yang melindungi hidup kita dari kehancuran.