Setelah tiga ratus tahun lamanya dunia Barat berada di bawah bayang-bayang abad Pencerahan (enlightenment) pada abad 17 dan 18, dan perkembangan abad Ideologi abad 19 yang sangat beragam, maka pengujian abad 20 yang ketat telah merangsang manusias modern untuk menilai kembali semangat dan 'roh' zaman mereka.
Akibat penilaian itu, muncul semacam gejala kejenuhan yang bersifat global atas pemikiran abad Pencerahan, sekaligus sikap skeptis terhadap zaman modern. Sikap ini ditandai dengan munculnya gerakan "Postmodernisme" yang mewarnai dunia akademis dan Geraka Zaman Baru (New Age Movement) yang menawarkan suatu spiritualitas "baru". Kedua semangat ini muncul dan dengan segera menjadi suatu semangat global di akhir abad 20 ini.
Impian muluk di awal abad 20 yang penuh pesona ternyata hanya merupakan balon-balon indah yang tidak tahan terhadap tusukan jarum kecil. Letusan perang dunia, ketidakmampuan ilmu pengetahuan untuk membahagiakan manusia dan tidak kunjung tiba perdamaian, kemakmuran dan keadilan yang diidamkan, menggugah manusia untuk mencari jalan keluar; di lain pihak pada saat yang sama dunia Timur sedang mengimpikan kemajuan barat.
Dunia barat mulai terbangun akan akbiat kemajuan zaman modern yang muncul dalam problematika ancaman nuklir, kerusakan lingkungan, AIDS, kemorosotan moralitas dan kekeringan jiwa manusia. Semua ini mengembalikan pendulum sejarah ke kutub sebaliknya. Dalam sejarah peradaban manusia, untuk pertama kalinya, dunia Barat menoleh kepada filsafat dan agama timur untuk menemukan paduan yang mendorong terjadinya semangat baru yang bersifat global. Inilah semangat baru yang seolah-olah menawarkan pengharapan bagi manusia modern. Hal-hal yang diabaikan zaman modern seperti nilai-nilai rohani, moralitas, immoralitas jiwa manusia kembali dibicarakan. Perpaduan antara Panteisme dan pengilahian diri yang diperoleh dari agama Timur (seperti kepercayaan Budhisme bahwa setiap orang memiliki Budha) dengan filsafat aktualisasi diri dalam sistem eksistensialisme barat mewarnai semangat Gerakan Zaman Baru.
Benarkah Gerakan Zaman Baru memberikan jalan keluar bagi umat manusia? Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen terhadap gerakan ini? Bagaimana kita menganalisa roh yang berada di balik gerakan ini berdasarkan kebenaran Firman Tuhan? Apakah wajah sebenarnya di balik topeng yang indah ini? Melalui buku ini kita diajak untuk menemukan paras asli gerakan ini dan menentukan sikap kita di berbagai persimpangan dunia yang telah jatuh dalam dosa. Kiranya Tuhan Yesus menguatkan setiap orang Kristen yang beriman kepadaNya dan kiranya Roh Kebenaran memimpin dan memelihara kita dalam seluruh kebenaranNya untuk melakukan kehendakNya.
(dari buku Douglas Groothuis, "Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru", [Jakarta: STEMI, 1996])