Kelima, kita menjadi serupa dengan Kristus dalam misiNya. Setelah kita memerhatikan pengajaran Paulus dan Petrus, kini kita tiba pada pengajaran Yesus, seperti yang dicatat oleh Yohanes (Yoh. 17:18; 20:21). Di dalam doaNya, Yesus berkata kepada BapaNya, "Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia"; dan saat mengutus para murid, Ia berkata "sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu". Perkataan ini sangat penting.
Ini bukan sekedar versi Amanat Agung yang dicatat di dalam Injil Yohanes, ini juga merupakan arahan bahwa misi mereka di dunia haruslah menyerupai misi Kristus. Dalam hal apa? Kata-kata kuncinya adalah "mengutus mereka ke dalam dunia". Itulah sebabnya sebagaimana Kristus harus masuk ke dalam dunia kita, maka kitapun harus masuk ke dalam dunia orang lain.
Dengan sangat fasih hal ini dijelaskan oleh Uskup Agung Michael Ramsay ketika ia berkata "Kita hanya menyatakan dan menghargai iman kita sejauh kita pergi keluar dan menempatkan diri kita di dalam keraguan-keraguan para peragu, di dalam pertanyaan-pertanyaan dari para penanya dan dalam setiap kesepian dari mereka yang telah kehilangan jalan".
Masuknya kita ke dalam dunia orang lain inilah yang dimaksud dengan misi inkarnasional, dan semua misi yang otentik haruslah misi inkarnasional. Kita harus menjadi serupa dengan Kristus dalam misiNya.
(dari buku "Murid Yang Radikal" [Surabaya: Literatur Perkantas Jatim, 2010])