Ketiga, kita menjadi serupa dengan Kristus dalam kasihNya. Seperti yang Paulus tuliskan "Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diriNya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah" (Efe. 5:2). Frase "menghidupi hidup yang mengasihi" adalah sebuah perintah agar seluruh tingkah laku kita harus dicirikan oleh kasih, namun frase "menyerahkan diriNya untuk kita" jelas merupakan rujukan kepada salib. Jadi di sini, Paulus mendesak kita untuk menjadi serupa dengan Kristus dalam kematianNya; mengasihi dengan kasih Kalvari.
Anda mengerti apa yang sedang dibahas di sini? Paulus sedang mendesak kita agar menjadi serupa dengan Kristus yang berinkarnasi, Kristus yang membasuh kaki, dan Kristus yang tersalib. Peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Kristus ini mengindikasikan secara jelas apa makna menjadi serupa seperti Kristus secara praktis. Sebagai contoh, dalam pasal ini juga Paulus mendesak suami-suami untuk mengasihi istri-istri mereka sebagaimana Kristus telah mengasihi gereja dan memberikan diri baginya (Efe. 5:25).
Keempat, kita menjadi serupa Kristus dalam ketabahanNya. Dalam contoh berikut ini, kita tidak memerhatikan pengajaran Paulus melainkan Petrus. Setiap pasal dalam surat Petrus memuat rujukan kepada penderitaan Kristus, sebab latar belakang dari surat ini adalah permulaan penganiayaan. Dalam pasal 2 secara khusus Petrus mendesak budak-budak Kristen (jika ditindas secara tidak adil) untuk menanggungnya, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (1 Pet. 2:18). Kita telah dipanggil untuk ini karena Kristus juga menderita dan Ia meninggalkan sebuah teladan supaya kita dapat mengikuti langkahNya (1 Pet. 2:21).
(dari buku "Murid Yang Radikal" [Surabaya: Literatur Perkantas Jatim, 2010])