Seperti yang baru saja kita lihat, etika Kristen merupakan satu bentuk sikap yang diperintah dari atas. Kewajiban etis merupakan sesuatu yang seharusnya kita lakukan. Kewajiban ini merupakan ketentuan dari atas. Tentu saja, perintah etis yang diberikan Allah itu sesuai dengan karakter moralNya yang tidak dapat berubah. Maksudnya adalah, Allah menghendaki apa yang benar sesuai dengan sifat-sifat moralNya sendiri.
"Jadilah kudus, sebab Aku ini kudus", [demikian] Tuhan memerintahkan Israel (Im. 11:45). "Karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna" (Mat. 5:48). "Allah tidak mungkin berdusta" (Ibr. 6:18). Dengan demikian kita tidak boleh berdusta juga. "Allah adalah kasih" (1 Yoh. 4:16) dan dengan demikian Yesus berkata "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri" (Mat. 22:39).
Singkatnya, etika Kristen didasarkan pada kehendak Allah, tetapi Allah tidak pernah menghendaki apapun yang bertentangan dengan karakter moralNya yang tidak berubah.
(dari buku "Etika Kristen" [Malang: SAAT, 2000]).