Kedua, ia merasa perlu menjwab tuduhan, mungkin oleh para lawan Yahudinya, bahwa ia mencari keuntungan pribadi dan bersikap pengecut (2:1-12).
Ketiga, Ia mendorong jemaat untuk bertekun, sekalipun mereka harus menghadapi perlawanan dan penganiayaan orang Yahudi (2:14dst).
Keempat, Paulus menunjukkan keunggulan moralitas Kristen atas orang-orang kafir (4:4 dst), mungkin untuk menjaga mereka dari usaha orang-orang kafir mau mengembalikan orang Kristen yang baru bertobat pada kebiasaan lama mereka.
Kelima, Paulus membetulkan kesalahpahaman tentang 'parousia'. Beberapa jemaat cemas akan orang yang mereka kasihi, yang telah meninggal, sementara beberapa yang lain jatuh pada kemalasan, karena mereka percaya Tuhan akan segera datang.
Keenam, ia mendorong jemaat agar menghormati pemimpin mereka (5:12), yang mungkin menunjukkan adanya ketegangan atau ketidakpatuhan.
Ketujuh, Ia memberi beberapa petunjuk lembut tentang manifestasi Roh (5:19-20). Seluruh surat ini bernada praktika, mengandung pesan yang langsung terarah pada problem yang dihadapi oleh jemaat masa itu.
(dari buku "Pengantar Perjanjian Baru" (II))