Pendidikan tanpa sasaran akan menghamburkan tenaga, waktu dan lain sebagainya, sama seperti orang naik mobil kelebihan bensin, berputar-putar tak tahu mau ke mana. Apa tujuan kita mendidik anak? Saya kira orang yang paling malang, adalah orang yang mempunyai ayah-ibu yang hanya bisa melahirkan anak, tapi tidak tahu bagaimana mengarahkan hidup anaknya.
Pada bulan Februari tahun 1974, saya berkhotbah di Vietnam; di tengah perjalanan ke Dalat, ada seorang yang menceritakan kepada saya tentang tentara-tentara Amerika yang meniduri wanita Vietnam, lalu melahirkan anak-anak yang cantik. Ada orang-orang tertentu yang mau mengambil anak-anak tanpa ayah itu. Tindakan yang mereka lakukan kelihatannya penuh kasih, tapi sebenarnya tidak. Mereka mengambil anak-anak cantik tersebut, agar dididik dan dibesarkan untuk menjadi pelacur dan menghasilkan banyak uang. Say atidak tahu mengapa orang yang memiliki hati sedemikian dapat disebut sebagai manusia.
Jikalau Allah sudah memberikan anak-anak ke dalam tangan kita, tapi kita tidak memiliki tujuan untuk hari depan mereka, maka kita bukanlah orang tua yang baik; kita tidak menjadi wakil yang baik dari Tuhan. Bagaimana menetapkan sasaran? "Tetapkanlah tujuan-tujuan yang mulia untuk anak-anak, galilah potensi mereka semaksimal mungkin". Jikalau anak-anak Anda memang tidak berpotensi besar, jangan paksa mereka karena sampai tengah jalan bisa menjadi gila. Itu sebabnya, dalam menetapkan sasaran untuk anak-anakpun, kita perlu berhati-hati untuk dua hal: pertama, mempunyai pengertian tentang apa potensi dan karunia Tuhan bagi mereka. Kedua, sampai sejauh mana potensi dan karunia itu mempunyai kemungkinan digali.
Dalam hal ini kita harus senantiasa bertanggung jawab dalam mengoreksi, memonitor; mendidik anak bukanlah hal gampang. Set up a goal for your children. Orang Kristen memiliki satu sasaran penting, yaitu memuliakan Tuhan dalam pikiran, percakapan, hidup sehari-hari, dalam pekerjaan dan dalam semua segi kehidupan. Konsep teologi Reformed ini, paling sedikit dapat kita taruh dalam hidup anak-anak, agar di manapun mereka berada, Allah dipermuliakan.
(dari buku "Membesarkan Anak Dalam Tuhan")