Rabu, 23 Januari 2013

John Calvin: Doktrin Anugerah Umum (2)

Saya tidak menyangkal bahwa semua karunia berharga yang memanifestasikan dirinya di antara orang-orang yang tidak percaya merupakan karunia Allah... Karena terdapat perbedaan yang begitu besar antara orang benaer dan orang yang tidak benar sehingga perbedaan ini bahkan terlihat di dalam gambar yagn mati itu. Karena jika kita mencampur baurkan perkara-perkara ini, tatanan apakah yang akan tersisa di dalam dunia ini? Oleh karena itu, Tuhan tidak hanya mengukirkan perbedaan antara perbuatan yagn terhormat dan yang fasik di dalam pikiran individu-individu, tetapi juga sering menegaskan hal ini melalui penyebaran providensiaNya. Karena kita melihat Ia memberikan banyak berkat dari kehidupan sekaran ini bagi orang-orang yang mengembangkan kebajikan di antara manusia... Semua kebajikan ini - atau lebih tepat, gambaran dari kebajikan ini - merupakan karunia Allah, karena takada hal yang layak di puji, yang bukan berasal dariNya.

__________________________

Anthony Hoekema: kita bisa meringkaskan apa yang Calvin katakan di dalam kutipan terakhir. Pertama, orang-orang tidak percaya bisa memiliki terang kebenaran yang bersinar di dalam mereka. Kedua, orang-orang tidak percaya bisa memiliki karunia-karunia Allah yang luar biasa. Ketiga, semua kebenaran berasal dari Roh Allah. Keempat, maka menolak atau menghina kebenaran ketika kebenaran diucapkan oleh orang tidak percaya, berarti menghina Roh Kudus Allah.

Dengan ini, Calvin memelopori bidang pemikiran teologis ini. Meski pun ia tidak mengembangkan sepenuhnya doktrin anugerah umum, ia dengan jelas mengajarkan bahwa terdapat suatu anugerah Allah yang mengekang manifestasi dosa di dalam kehidupan manusia tanpa melenyapkan keberdosaan manusia, sehingga mengizinkan orang-orang yang tidak percaya untuk mengucapkan banyak kebenaran (meskipun mereka tidak tahu akan kebenaran sejati) dan menghasilkan banyak karya budaya yang baik.

(dari Anthony Hoekema, "Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah")