Mematikan dosa adalah satu-satunya penawar untuk menghadapi dua pengaruh buruk dosa terhadap jiwa.
Kedua, mematikan dosa juga memberi pengaruh yang sangat menguntungkan terhadap pertumbuhan anugerah Allah di dalam hati manusia. Jika hati manusia itu diibaratkan sebuah taman, maka mematikan dosa bisa diibaratkan dengan pekerjaan menyingkirkan gulma, yang akan menghalangi pertumbuhan tanaman anugerah Allah. Pikirkanlah sebuah taman di mana satu tumbuhan obat yang berharga telah ditanam. Jika taman itu disiangi, secara teratur tumbuhan obat itu akan berkembang. Namun jika gulma dibiarkan berkembang, maka tumbuhan itu tidak akan subur, menjadi layu dan tak berguna. Ketika tugas mematikan dosa gagal menghancurkan benih-benih dosa, tanaman anugerah Allah akan sekarat (Why 3:2). Tanaman-tanaman itu akan layu dan membusuk.
Hati yang seperti itu bagaikan ladang si pemalas, yang begitu banyak ditumbuhi gulma, sehingga anda hampir tidak bisa melihat gandum yang baik di sana. Jika anda mengamat-amati hati yang seperti itu, anugerah iman, kasih dan semangat ada di sana, namun semuanya begitu lemah, begitu terhimpit oleh gulma dosa, sehingga iman, kasih dan semangat itu tidak terlalu berguna. Biarlah hati yang seperti itu disiangi dari dosa, dengan cara mematikan dosa sehingga tanaman iman, kasih dan semangat akan mulai tumbuh subur dan siap untuk setiap pemakaian dan tujuan yang baik.
(dari buku "Mematikan Dosa")