Tampaknya surat 1 Tesalonika tidak seefektif harapan Paulus dalam menyelesaikan masalah kemalasan dan telah muncul pemahaman baru tentang 'parousia' (kedatangan Tuhan Yesus kedua kali).
Bisa jadi jemaat Tesalonika telah menerima surat yang memalsukan nama Paulus, yang isinya mengklaim hari Tuhan telah tiba (bdk. 2 Tes. 2:2) dan hal ini jelas perlu dikoreksi. Pemalsuan ini juga bisa menjelaskan tanda tangan pribadi (3:17). Di lain pihak, agak sulit memahami ada orang Makedonia yang berani memalsukan nama Paulus sementara Paulus masih melayani di provinsi perbatasan.
Bisa jadi Paulus sekadar menebak kemungkinan ini untuk menjelaskan kesalahpahaman jemaat atas pengajarannya. Tidak dapat disangkal bahwa pengajaran yang salah itu telah dikaitkan dengan nama Paulus dan ia memakai surat kedua untuk menyangkalnya.
Paulus menyatakan tanda-tanda yang mendahului parousia Kristus bukan untuk memberi gambaran harafiah, melainkan untuk menjawab kesalahpahaman jemaat. Karena pertama-tama harus muncul kemurtadan, lalu bangkit manusia durhaka, maka hari Tuhan tidak mungkin sudah datang dan tidak sedekat anggapan mereka yang telah berhenti bekerja karena menyangkan Kristus segera datang. Orang-orang seperti ini ditegur dengan keras (3:11).
(dari buku "Pengantar Perjanjian Baru" (II))