Dosa melemahkan jiwa melalui tiga cara, pertama, dosa membuat keadaan rohani seluruh hati menjadi tidak tenang. Dosa akan mengalihkan hati dari keadaan rohani yang diperlukan untuk memiliki persekutuan yang penuh semangat dengan Allah. Pengalihan ini dilakukan dengan menjerat keinginan hati dengan keinginan duniawi sehingga kasih kepada Allah Bapa tersingkir. Cara kedua, dosa akan mempengaruhi pikiran, memunculkan pikiran-pikiran yang bertujuan mendorong kepada pemuasan-pemuasan keinginan berdosa. Dosa akan terarah kepada pembesar-besaran kesenangan berdosa dan memberikan alasan-alasan mengapa keinginan berdosa tersebut harus dipuaskan.
Cara ketiga, dosa mendorong kita melalaikan kewajiban dan benar-benar menghalangi pelaksanaan kewajiban dengan memikat keinginan berdosa tertentu yang ada dalam diri seseorang. Misalnya, ketika seorang manusia yang ambisius harus terlibat dalam ibadah kepada Allah, dosa akan mendorongnya untuk beralih kepada tugas belajar dan tidak beribadah kepada Allah.
Dua, dosa yang tidak dimatikan, selain melemahkan, dosa juga menggelapkan jiwa dan merampas penghiburan dan damai sejahtra darinya. Dosa bagaikan awan mendung yang tebal, yang menyelimuti jiwa dan menghalangi masuknya cahaya kasih dan perkenan Allah. Dosa membuat manusia tidak menyadari dan tidak menikmati hak istimewa sebagai anak Allah.
(dari buku "Mematikan Dosa")