Mari meninggikan Tuhan. Kemuliaan hanya bagi Tuhan. Allah lah yang berhak menerima kemuliaan Tuhan. Mengapa demikian?
Pertama, karena segala sesuatu berasal dari Allah. Roma 11:36 menegaskan hal ini: "sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya". Segala sesuatu dicipta oleh Allah. Tidak ada satupun dari yang sudah ada, yang bisa ada bila bukan Tuhan yang menciptanya (Yoh. 1:3). Dengan demikian, Allah berhak atas segala kemuliaan.
Kedua, Allah berdaulat atas segala sesuatu, sebagai Raja atas segala sesuatu. Ia adalah Penguasa alam semesta. Ia lah yang berhak menerima segala kemuliaan.
Ketiga, Allah adalah Allah yang mahakuasa, yang mampu menangani segala persoalan yang tidak mungkin ditangani oleh manusia. Allah lah yang mengatur alam semesta sehingga semua binatang dapat mempunyai tempat tinggal dan makanan. Hal ini dapat dibaca dengan jelas dalam Ayub 38-41.
Keempat, Allah adalah Allah yang mahakudus, yang berbeda dari segala ciptaan. Ia tinggi dan mulia, hebat dan dahsyat. Ia juga penuh dengan kesucian, tanpa cacat cela dan dosa. Sementara itu, kita melihat manusia, kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Demikian pengeluhan Tuhan dalam Kejadian 6:5.
Kelima, manusia berhutang habis-habisan kepada Allah. Bila bukan anugerah Tuhan, manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Di balik semua klaim jasa manusia, sebenarnya adalah anugerah Tuhan. "Jawab Yohanes: 'Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga'" (Yoh. 3:27).