Kamis, 05 Juli 2012

John Piper: Kristus Mati Untuk Mendapatkan KebangkitanNya Sendiri

Kematian Kristus bukan hanya mendahului kebangkitanNya - kematianNya tersebut merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan kebangkitan. Itulah alasan mengapa Ibrani 13:20 berkata bahwa Allah membangkitkan Dia dari kematian "oleh darah perjanjian [kovenan] yang kekal".

"Darah perjanjian [kovenan]" adalah darah Yesus. Seperti kata Yesus, "Inilah darahKu, darah perjanjian [kovenan]" (Mat. 26:28). Ketika Alkitab berbicara mengenai darah Yesus, Alkitab mengacu kepada kematianNya. Tidak ada keselamatan yang bisa didapat hanya melalui Yesus yang sekadar mencucurkan darah saja. Dia mencurahkan darah sampai mati, itu yang menjadikan pencurahan darahNya penting.

Apa hubungan antara pencurahan darah Yesus dan kebangkitan? Alkitab berkata, Dia dibangkitkan tidak hanya 'setelah' pencurahan darah, tapi 'oleh' pencurahan darah. Artinya, apa yang dicapai oleh kematian Kristus begitu lengkap dan sempurna sehingga kebangkitan merupakan upah dan bukti dari apa yang telah Kristus capai dalam kematianNya.

Murka Allah dipuaskan oleh penderitaan dan kematian Yesus. Kutuk yang kudus terhadap dosa sudah sepenuhnya ditanggung. Ketaatan Kristus telah genap sepenuhnya. Harga bagi pengampunan telah sepenuhnya lunas dibayar. Keadilan dan kebenaran Allah telah sepenuhnya ditegakkan. Satu-satunya hal yang belum dicapai adalah pernyataan penerimaan Allah atas karya Kristus secara terbuka. Pernyataan penerimaan Allah ini diberikan dengan membangkitkan Yesus dari kematian.

Ketika Alkitab berkata, "Jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu" (1 Kor. 15:17), yang dimaksudkan bukanlah bahwa kebangkitan merupakan harga yang dibayar bagi dosa kita; melainkan bahwa kebangkitan membuktikan kalau kematian Yesus cukup untuk membayar segalanya. Jika Yesus tidak bangkit dari kematian, maka kematianNya merupakan sebuah kegagalan, Allah tidak meneguhkan bahwa Yesus telah menanggung dosa kita, dan kita masih hidup dalam dosa.

Tetapi "Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa" (Roma 6:4). Keberhasilan penderitaan dan kematianNya diteguhkan. Jika kita beriman kepada Kristus, kita tidak lagi tinggal dalam dosa. Oleh darah perjanjian [kovenan] yang kekal, Gembala Yang Agung telah dibangkitkan dan hidup selamanya.