Apa itu penginjilan? Penginjilan adalah memberitakan Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. Penginjilan adalah mengajak orang lain supaya
bertobat dari dosa mereka dan menerima Yesus Sang Juruselamat. Ada
penginjilan langsung (direct evangelism), ada juga penginjilan tidak
langsung. Penginjilan langsung terbagi dua yaitu short-cut evangelism (penginjilan kepada orang yang baru kita temui) dan friendship evangelism (penginjilan kepada kerabat atau keluarga yang sudah kenal). Sedangkan penginjilan tidak langsung misalnya
penginjilan melalui mengirim traktat, sms dan lain-lain.
Mengapa menginjili?
Pertama, menginjili berarti menghormati
otoritas Tuhan yang memerintahkan penginjilan. Waktu menginjilli kita
sedang menghormati otoritas Tuhan. Sebelum Tuhan memberikan perintah
menginjili, Ia menyatakan otoritas-Nya terlebih dahulu, “Kepadaku
diberikan kuasa (dalam bahasa Yunaninya berarti otoritas) di surga dan
di bumi karena itu pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku”. Waktu
kita tidak menginjili berarti kita menghina otoritas-Nya.
Dalam
Perjanjian Lama waktu Tuhan memberikan 10 perintah Allah, Ia pun
menyatakan otoritas-Nya terlebih dahulu, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang
membawa engkau keluar dari perbudakan Mesir”. Berarti Tuhan sangat
serius. Tuhan memberi perintah untuk dijalankan. Demikian pula waktu
kita tidak menginjili, kita sedang menghina otoritas Tuhan yang begitu
serius memberikan perintah. Dalam 2 Tawarikh pasal terakhir, Tuhan marah
kepada Zedekia, Raja Yehuda, karena ia tidak merendahkan diri di
hadapan Yeremia yang membawa pesan Tuhan kepadanya. Demi Tuhan, demi
Raja di atas segala raja, kita harus minta ampun atas dosa kita selama
ini yang tidak pergi menginjili.
Kedua, Perintah Tuhan harus ditaati. Waktu perintah Tuhan tidak
ditaati kita berdosa. Dalam gereja dosa nomor satu adalah kesombongan,
merasa diri layak. Dosa kedua terbesar dalam gereja adalah tidak
menginjili. Kita harus bertobat dari dosa tidak menginjili. Tidak ada
alasan untuk kita tidak menginjili.
Cara kita menginjili bisa begitu
banyak. Misalnya: waktu kita parkir mobil bisa membagikan traktat kepada
tukang parkir, waktu kita masuk pintu gerbang tol juga bisa membagikan
traktat. Daripada kita bayar parkir sambil marah-marah lebih baik bayar
parkir sambil memberi traktat. Jika demikian, dalam satu bulan bisa
berapa banyak orang yang kita injili?
Charles Spurgeon waktu tidak punya
uang menulis sendiri traktat untuk dibagikan pada orang lain. Bagaimana
kita sekarang? Tentu tidak ada jemaat yang tak sanggup untuk membeli
traktat bukan? Tuhan akan menagih orang-orang yang hidup di sekeliling
kita. Apakah pembantu, supir kita sudah kita injili? Mereka
mendedikasikan hidupnya kepada kita, apakah kita tega satu kalipun tidak
memberitakan Injil kepada mereka? Kesetiaan pembantu rumah tangga kita
terhadap kita dibandingkan kesetiaan kita kepada Tuhan lebih setia mana?
Padahal berkat Tuhan kepada kita jauh lebih besar dibandingkan gaji
yang kita berikan pada pembantu kita.
Bagaimana kita
mempertanggungjawabkan orang-orang di sekeliling kita kepada Tuhan?
Tuhan berbicara pada Yehezkiel, “Kalau Aku berfirman kepada orang jahat:
Engkau pasti dihukum mati! — dan engkau tidak memperingatkan dia atau
tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya
yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam
kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya
dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan
ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia
akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan
nyawamu.” (Yeh. 3:18-19). Mari kita minta Tuhan beri kekuatan supaya
kita punya beban memberitakan Injil.
Ketiga, Tuhan memperlengkapi kita dengan otoritas dan penyertaan
untuk memberitakan Injil. Kita berdiri mewakili Tuhan untuk memberitakan
Injil kepada dunia. Seorang anak kecil menginjili kakeknya, ia diberi
otoritas oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberi otoritas dan Roh Kudus memberi
kuasa sehingga waktu menginjili dalam keterbatasan kita pun orang dapat
bertobat. Tuhan memberi hak pada orang Kristen.
Orang non Kristen tidak
diberi hak ini. Tidak hanya hak tetapi juga kuasa sehingga anak kecil
memberitakan Injil pun dapat membuat orang bertobat. Jika orang Kristen
tidak mau menginjili, Tuhan bisa pakai apapun dan siapapun untuk membawa
Injil kepada orang yang belum percaya. Tuhan menyertai dengan hak,
kuasa dan penyertaan. Yesus berjanji akan menyertai kita yang
memberitakan Injil sampai akhir zaman. Jika demikian apa lagi alasan
yang dapat kita berikan untuk tidak memberitakan Injil?