Karena manusia berdosa, maka hukuman dosa haruslah ditanggung oleh manusia juga. Juga pembayaran upah dosa mencakup penderitaan tubuh dan jiwa, yang hanya mungkin ditanggung oleh manusia (Yoh. 12:27; Kis. 3:18; Ibr. 2:14; 9:22).
Sangatlah perlu bahwa Yesus harus memiliki natur manusia, bukan saja dengan semua sifat esensial-Nya, tetapi bersama semua kelemahan manusiawi yang mungkin dialami karena kejatuhan manusia, dan dengan demikian harus turun ke dalam kerendahan yang paling rendah di mana manusia sudah jatuh (Ibr. 2:17, 18).
Pada saat yang sama, Ia harus menjadi seorang manusia yang tanpa dosa, sebab seorang manusia yang berdosa dan telah kehilangan nyawanya tentunya tidak dapat menjadi pendamai bagi orang lain (Ibr. 7:26).
Hanya seorang Pengantara manusiawi seperti itulah, yang telah memiliki pengetahuan eksperimental dari laknat manusia dan berdiri jauh di atas segala pencobaan, dengan penuh simpati dapat memasuki semua pengalaman, pencobaan dan ujian manusia (Ibr. 2:17, 18; 4:15-5:2) dan menjadi teladan sempurna bagi manusia (Mat. 11:29; Mrk. 10:39; Yoh. 13:13-15; Fil. 2:5-8; Ibr.12:2-4; I Pet. 2:21).