Di ladang misi, yang membuat seorang misionaris berkecil hati dan bimbang bukanlah kesulitan-kesulitan yang dialaminya, minimnya kenyamanan hidup dan beratnya kehidupan, melainkan sesuatu yang jauh dari romantis dan jauh lebih nyata.
Ini adalah sesuatu yang akan menghantam Anda tepat di tempat yang paling peka. Misionaris itu harus melepaskan keinginan untuk melakukan kehendaknya. Ia harus melepaskan setiap hak. Ia harus, dalam kata-kata Yesus, "menyangkali dirinya sendiri". Ia harus melepaskan dirinya sendiri.
Paulus mengetahui semua hal ini. Kalau anda tidak percaya, bacalah 1 Korintus 9. "Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum?", ia bertanya. "[Apakah kami] tidak mempunyai hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan?... Tetapi", ia melanjutkan, "kami tidak mempergunakan hak itu... Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang" (ayat 4, 6, 12, 19).
Paulus sebagai misionaris dengan sukarela melepaskan hak-haknya demi pemberitaan Injil. Apakah kita siap untuk melakukan hal yang sama?