Selasa, 31 Juli 2012

Stephen Nichols tentang Jonathan Edwards

Terlahir pada tanggal 5 Oktober 1703, Jonathan Edwards dibesarkan dalam sebuah keluarga pendeta, di East Windsor, Connecticut. Pada usia 13 tahun, ia menempuh pendidikan di Yale, meraih gelar sarjana muda pada tahun 1720 dan gelar masternya pada tahun 1723.

Pada periode tahun 1722-1723 ia menggembalakan sebuah gereja Presbiterian di New York, sebelum kemudian kembali ke Yale untuk menjadi tenaga pengajar selama beberapa tahun ajaran. Pada tahun 1727 ia memenuhi panggilan untuk melayani sebagai pendeta pembantu di Northampton Congregasional Church di Massachusetts.

Setelah wafatnya Solomon Stoddard, Edwards mengemban jabatan pendeta di Northampton pada tahun 1729-1750. Dalam kurun waktu tersebut, ia telah brperan sebagai katalis bagi serangkaian kebangunan rohani pada pertengahan tahun 1730 maupun kebangunan besar yqng terjadi pada tahun 1740-1742.

Ia juga mempublikasikan sejumlah khotbah dan eksposisi, termasuk karyanya hang bertajuk Risalah Mengenai Afeksi Religius pada tahun 1746. Melalui berbagai khotbah dan karya tulisnya, Edwards segera memperoleh reputasi internasional sebagai pendeta, theolog, intelektual paling terkemuka di koloni tersebut.

Ironisnya, Edwards dibebsstugaskan dari mimbar gereja Northampton pada tahun 1750. Ia kemudian pindah ke Stockbridge, sebuah kota perbatasan di Massachusetts, di mana ia melayani sebagai pendeta di sebuah pos penginjilan bagi suku asli Amerika Mohawk dan Mohican. Ia terus menulis dan mempublikasikan sejumlah karyanya seperti Kebebasan Kehendak, 1754, dan dosa asal 1758.

Sebuah dewan sekolah yang mengelola College of New Jersey - cikal bakal Princeton University sekarang ini - meminta kesediaan Edwards untuk menjadi rektor. Pada tahun 1758, Edwards menyatakan kesediaannya untuk memangku jabatan tersebut.

Namun hanya beberapa bulan sesudahnya, ia menderita sakit akibat reaksi negatif dari vaksin cacar yang disuntikkan ke dalam tubuhnya hingga akhirnya meninggal pada 22 Maret tahun itu juga. Melalui berbagai karya tulisnya ini Edwards terus menggenapi panggilan kekalnya untuk menggembalakan gereja Tuhan.