1 Samuel 2:7B: "Ia merendahkan dan meninggikan juga".
Yesaya 40:23: "Dia yang membuat pembesar menjadi tidak ada dan hakim dunia sia-sia saja".
Para penguasa lalim biasanya membangun kediktatoran mereka dengan "memberi makan" banyak orang. Itu sebabnya, diktator yang jatuh, kadang-kadang sulit dijatuhkan hukuman adil di pengadilan. Hal ini disebabkan, semua jaringan jaksa dan hakim selama bergenerasi-generasi sudah menerima "makanan" dari meja jahatnya.
Di sepanjang sejarah, banyak penguasa diktator memakai cara-cara keji untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Mereka bahkan tidak segan-segan mengancam, menculik dan membunuh. Hal ini disebabkan, apa yang dikejar atau apa yang dipertahankan adalah ladang korupsi yang dahsyat. Karena kekuasaan begitu besar dan uang begitu banyak, tidak heran mereka bisa membeli pengadilan, kejaksaan, parlemen, komisi pemilihan, ormas-ormas, lsm-lsm dsb untuk membela mereka.
Tetapi Tuhan berkehendak lain. Tuhan membangkitkan rakyat untuk bersatu melawan dengan people power: gerakan rakyat menjatuhkan pemimpin lalim. Tuhan lah yang memegang sejarah, bukan diktator. Di mana Hitler, Polpot, Caucescu, Mussolini, dan sebagainya? Bukankah hidup mereka berakhir dengan tragis dan dicaci maki sepanjang sejarah? Tetapi puji Tuhan, Tuhan tetap berdaulat di tahtaNya dari kekal sampai kekal.