Nama di dalam Alkitab bukanlah barang biasa apalagi diperlakukan secara sembarang. Nama merepresentasikan kehadiran dan sifat-sifat pribadi. Itu sebabnya, orang-orang di dalam Alkitab tidak sembarang memberi nama. Itu sebabnya pula nama Tuhan disebut sebagai menara yang kuat. Nama Tuhan Yesus disebut sebagai satu-satunya nama yang memberikan keselamatan kepada manusia (Kis. 4:12). Karena itu pula Tuhan memerintahkan agar kita tidak menyebut nama Tuhan dengan sembarang.
Salah satu pergumulan yang penting bagi orang Kristen adalah nama Tuhan. Hal ini disebabkan karena Alkitab mengaitkan banyak hal dengan nama Tuhan. Daud berkata dalam Mazmur 23 bahwa Tuhan menuntun domba-dombaNya ke jalan yang benar karena namaNya. Ketika orang percaya hidup dalam jalan yang tidak benar, nama Tuhan dipermalukan. 1 Samuel 12:22 berkata bahwa Tuhan tidak akan membuang umatNya karena namaNya. Jika Tuhan telah menyelamatkan kemudian Ia membuat sendiri umatNya akan mempermalukan namaNya.
Ketika orang Israel keluar Mesir dan berperang di padang gurun, mereka kalah. Penyebabnya adalah dosa Akhan yang mencuri barang-barang yang seharusnya dibasmi. Ketika itu Yosua berdoa demikian, "Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan, dan seluruh penduduk negeri ini, maka mereka akan mengepung kami dan melenyapkan nama kami dari bumi ini. Dan apakah yang akan Kaulakukan untuk memulihkan namaMu yang besar?" (Yos. 7:9). Konsentrasi Yosua bukan terutama nama Yosua, nama Israel, persoalan dan pergumulan mereka tetapi nama Tuhan akan dicela oleh bangsa-bangsa karena dianggap tidak sanggup memelihara umatNya sendiri.
Mari kita belajar memikirkan nama Tuhan. Apakah yang kita lakukan mempermuliakan atau mempermalukan nama Tuhan?