Menetapkan hati, untuk tidak melakukan apapun yang terkait dengan tubuh maupun jiwa, kurang atau lebih, kecuali yang mendatangkan kemuliaan bagi Allah; tidak mengizinkan hal tersebut terjadi sekiranya saya memiliki kemungkinan dan kemampuan untuk menghindarinya (Ketetapan Hati No. 4).
Menetapkan hati untuk bertindak dalam segala hal, baik bertutur maupun berlaku, seolah-olah tidak ada seorang pun yang sejahat saya, dan seolah-olah saya telah melakukan dosa serupa, atau mengalami kesalahan ataupun kegagalan serupa dengan yang dilakukan oleh orang lain; serta menggunakan pengetahuan tentang kegagalan mereka itu semata-mata sebagai alasan bagi saya untuk merasa malu akan diri sendiri, dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk mengakui dosa dan kepapaan saya sendiri kepada Allah (Ketetapan Hati No. 8).