Mereka yang telah mempengaruhi generasi mereka dengan sangat kuat dan permanen adalah "para pelihat" - orang-orang yang meliaht lebih banyak dan lebih jauh daripada orang-orang lain - orang-orang yang beriman, karena iman adalah visi. Musa adalah seorang pemimpin terbesar sepanjang sejarah, "terus melihat Dia yang tidak terlihat" [Ibr. 11]. Imannya menghasilkan visi. Bujang Elisa melihat dengan jelas bala tentara musuh mengelilingi, namun Elisa melihat bala tentara Sorga. Imannya menghasilkan visi.
Visi mencakup pandangan ke depan, selain pemahaman (insight: pandangan ke dalam) akan hal-hal rohani. Seorang pemimpin harus dapat melihat hasil akhir berbagai kebijakan dan metode yang ia anjurkan. Pemimpin yang bertanggung jawab selalu memandang ke depan untuk melihat bagaimana kebijakan-kebijakan akan mempengaruhi generasi yang akan datang.
Para misionaris perintis terkenal adalah orang-orang yang memiliki visi. Carey melihat seluruh dunia sementara rekan-rekan pendetanya mendefinisikan dunia dalam batas-batas wilayah jemaat mereka. Henry Martiyn melihat India, Persia dan Arabia sementara gerejanya mempertengkarkan pertentangan-pertentangan teologis sepele.
Visi menuntun kepada usaha, dan sejarah memihak kepada iman yang berusaha. Orang yang memiliki visi, mengambil langkah-langkah iman baru melewati selokan dan jurang, tidak 'bermain aman' namun tidak juga mengambil resiko-resiko bodoh.
Para pemimpin menarik pelajaran dari masa lalu, namun tidak pernah mengorbankan masa depan sekedar keberlanjutan. Orang-orang yang memiliki visi akan mempertimbangkan keputusan-keputusan di masa depan; kisah masa lalu tak dapat dituliskan kembali.
Visi tanpa tugas melahirkan penghayal. Tugas tanpa visi merupakan pekerjaan membosankan. Visi dengan tugas melahirkan misionaris.