(b) Allah menguji orang percaya dengan mengizinkan mereka menderita demi iman mereka. Terkadang penderitaan tersebut sangat berat, bahkan sampai mati. Penderitaan semacam ini merupakan suatu ujian yang ditakuti sebagian besar orang percaya. Namun banyak orang percaya telah mendapati diri mereka menerima kekuatan yang tidak pernah mereka duga sebelumnya sehingga mereka bisa menanggung siksaan atau bahkan mati demi Kristus. Semua orang Kristen dipanggil untuk mengalami penderitaan (Flp. 1:29; 1 Ptr. 2:21). Rasul Petrus menanggap penderitaan-penderitaan seperti ini adalah "untuk membuktikan kemurnian imanmu" (1 Ptr. 1:7).
(c) Allah menguji orang percaya dengan mengizinkan mereka menghadapi guru-guru palsu atau ajaran sesat. Allah menguji kesetiaan dan kasih orang percaya kepadaNya dengan cara ini. Ulangan 13:1 dan seterusnya memberikan suatu contoh yang baik tentang jenis pengujian ini.
[Ulangan 13:1-3: "Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: mari kita mengikuti allah lain yang tidak kau kenal dan mari kita berbakti kepadanya, maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu mencoba [menguji] kamu untuk mengetahui apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allah dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu"]