Jumat, 28 September 2012

John Stott: Bermimpi Gereja Yang Melayani & Berharap

Saya bermimpi tentang suatu gereja yang melayani -
yang telah melihat Kristus sebagai Pelayan dan telah
     mendengar panggilanNya untuk melayani pula,
yang dibebaskan dari kepentingan diri sendiri, berbalik
     dari dalam keluar, dan memberikan dirinya tanpa
     memperhitungkan diri sendiri untuk pelayanan
     pada orang lain,
yang anggota-anggotanya menaati perintah Kristus untuk
     hidup di tengah dunia, untuk meresapi masyarakat
     sekuler, menjadi garam dan terang dunia.
yang orang-orangnya berbagi kabar gembira Yesus
     semata, alamiah dan penuh semangat dengan teman
     teman mereka,
yang dengan rajin melayani jemaatnya sendiri, yang
     tinggal dan bekerja di situ, keluarga dan para lajang,
     pribumi dan imigran, para lansia dan anak-anak,
yang peka terhadap kebutuhan masyarakat yang berubah,
     cukup sensitif dan fleksibel dalam menyesuaikan
     program-programnya agar lebih melayani
     dengan tepat,
yang memiliki visi global dan terus-menerus menantang
     kaum mudanya untuk memberikan hidup mereka
     pada pelayanan dan terus menerus mengirim
     orang-orangnya keluar untuk melayani.
Saya bermimpi tentang gereja yang melayani.

Saya bermimpi tentang gereja yang berharap -
yang anggota-anggotanya tak pernah mapan dalam
     kelimpahan dan kenyamanan materi, karena mereka
     ingat bahwa mereka adalah orang asing dan
     pengembara di dunia ini,
yang lebih dari itu setia dan aktif karena sedang
     menunggu dan merindukan kedatangan Tuhan
     kembali,
yang memelihara nyala harapan Kristen agar terus
     menerangi dunia yang gelap dan putus asa.
yang pada hari kedatangan Kristus tidak menciut di
     hadapanNya karena malu, tetapi bangkit dengan
     sukacita menyambutNya.
Saya bermimpi tentang gereja yang berharap.