Saya bermimpi tentang suatu gereja yang melayani -
yang telah melihat Kristus sebagai Pelayan dan telah
mendengar panggilanNya untuk melayani pula,
yang dibebaskan dari kepentingan diri sendiri, berbalik
dari dalam keluar, dan memberikan dirinya tanpa
memperhitungkan diri sendiri untuk pelayanan
pada orang lain,
yang anggota-anggotanya menaati perintah Kristus untuk
hidup di tengah dunia, untuk meresapi masyarakat
sekuler, menjadi garam dan terang dunia.
yang orang-orangnya berbagi kabar gembira Yesus
semata, alamiah dan penuh semangat dengan teman
teman mereka,
yang dengan rajin melayani jemaatnya sendiri, yang
tinggal dan bekerja di situ, keluarga dan para lajang,
pribumi dan imigran, para lansia dan anak-anak,
yang peka terhadap kebutuhan masyarakat yang berubah,
cukup sensitif dan fleksibel dalam menyesuaikan
program-programnya agar lebih melayani
dengan tepat,
yang memiliki visi global dan terus-menerus menantang
kaum mudanya untuk memberikan hidup mereka
pada pelayanan dan terus menerus mengirim
orang-orangnya keluar untuk melayani.
Saya bermimpi tentang gereja yang melayani.
Saya bermimpi tentang gereja yang berharap -
yang anggota-anggotanya tak pernah mapan dalam
kelimpahan dan kenyamanan materi, karena mereka
ingat bahwa mereka adalah orang asing dan
pengembara di dunia ini,
yang lebih dari itu setia dan aktif karena sedang
menunggu dan merindukan kedatangan Tuhan
kembali,
yang memelihara nyala harapan Kristen agar terus
menerangi dunia yang gelap dan putus asa.
yang pada hari kedatangan Kristus tidak menciut di
hadapanNya karena malu, tetapi bangkit dengan
sukacita menyambutNya.
Saya bermimpi tentang gereja yang berharap.