Pelajaran lain yang dipetik dari metafora Garam dan Terang (Mat. 5:13-15) adalah "kita harus mengemban tanggung jawab oleh adanya perbedaan itu".
Keberhasilan kita memikul tanggung jawab ini tergantung keberhasilan kita memanunggalkan penegasan dan persyaratan dalam setiap metafora itu. Setiap penegasan itu diawali dalam kalimat Yunaninya dengan kata ganti "kamu" yang ditekankan, yang tujuannya adalah untuk mengatakan bahwa "kamu dan hanya kamulah" garam dan terang dunia itu.
Dan karena itu - persyaratannya menyusul dengan logika yang tak dapat ditawar-tawar - kamu tidak boleh gagal dalam panggilanmu untuk melayani dunia. Kamu harus memerankan fungsi yang telah diberikan kepadamu. Kamu adalah garam, dan karena itu kamu harus memelihara keasinanmu dan tidak boleh kehilangan rasa kristianimu yang tajam menggigit itu. Kamu adalah terang dan karena itu kamu harus membiarkan terangmu bersinar dan jangan coba mengaling-alinginya, entah dengan dosa atau kompromi, dengan 'kemalasan' atau ketakutan.